Oleh : Sekar illalang
Menulis merupakan adalah kegiatan yang mudah dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menulis merupakan kegiatan yang sangat populer di semua kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa semuanya sering menulis. Latar belakang mereka menulis pun beragam. Ada yang menulis karena tugas sekolah karena tuntutan profesi, atau karena kegemaran atau hobby. Namun ada juga yang menulis karena iseng semata.
Apapun tulisannya yang jelas menulis telah menjadi kegiatan wajib bagi sebagian orang dan kegiatan yang menghibur bagi sebagian orang yang lain. Namun tak dapat kita hindari perkembangan zaman telah membuat semangat menulis mulai meredup. Tulisan ilmiah dan artikel yang diciptakan oleh remaja tidak sebanyak dulu. Jika di beberapa koran masih mencantumkan opini remaja pastilah hanya segelintir saja yang remaja yang berminat. Mengapa demikian?
Pertama karena remaja sekarang telah terlena dengan kemajuan teknologi. Remaja tidak menyadari dampak kemajuan teknologi. Padahal kemajuan pesat teknologi tidak selamanya membawa dampak positif karena ternyata tekonologi bisa meracuni remaja. Banyaknya remaja yang lebih senang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar computer untuk bermain game online dibandingkan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Mereka rela untuk menahan haus dan lapar untuk sekedar mengadu kelincahan tangan dan taktik bermain game. Mareka bahkan sangat jarang menekan tombol keyboard untuk mengetik kata atau tugas sekolah padahal mereka berada di depan laptop berjam-jam. Apabila ada tugas mengarang atau menulis artikel mereka hanya mengkopi dari internet. Sehingga sering kita temui tulisan mereka kurang padu dan terkesan asal-asalan.
Faktor yang kedua adalah anggapan remaja bahwa menulis adalah kegiatan yang membosankan. Mereka selalu mengganggap menulis membutuhkan keterampilan dan ilmu khusus sehingga harus berpikir keras jika menulis. Mereka juga menganggap menulis itu hal yang membosankan karena saat menulis kita hanya berkutat dengan buku-buku saja. Sehingga menulis tidak dianggap gaul di mata remaja dan mereka melekatkan anggapan yang buruk terhadap kegiatan menulis. Padahal sebaliknya menulis mampu mengembangkan pola pikir kita supaya tidak ketinggalan zaman.
Ketiga yaitu faktor lingkungan yang tidak mendukung kegitan menulis itu sediri. Pada zaman modern sekarang ini para orang tua lebih mendukung anaknya belajar musik, menari, dan olahraga. Mereka para orang tua seakan lupa budaya menulis yang harus diajarkan. Mereka bahkan kurang mendukung ketika anaknya lebih menyukai menulis karena mengganggap menulis sebagai kegiatan yang biasa dan mudah dilakukan. Terlebih lagi banyak orang tua yang kurang paham tetang pentingnya budaya menulis dalam kehidupan. Seharusnya para orang tua dapat mengarahkan putra – putrinya untuk giat menulis.
Dari beberapa faktor diatas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat khususnya remaja kurang paham tentang manfaat menulis. Jadi sangat diperlukan kesadaran tentang manfaat menulis untuk meninggkatkan minat menulis itu sendiri. Lalu apa manfaat menulis ?
Dalam bukunya Daripada Bete Nulis Aja !, Caryn Mirriam Golgberg penulis besar asal Amerika menjelaskan beberapa manfaat menulis dan dengan sedikit perubahan ulang saya menuliskanya kembali.
Menulis dapat membantu menemukan jati diri seseorang. Pasti kalian yang membaca artikel ini merasa tidak percaya. Namun Caryn telah membuktikannya sendiri ketika dia pertama kali menulis. Saat itu dia selalu menulis setiap hal yang menarik yang dia temui dan dia juga menulis tentang semua hal yang dia rasakan. Pada awalnya dia hanya sekedar iseng tetapi dia mencoba membaca ulang tulisan saya sendiri dia merasa bahwa inilah dirinya. Dia mampu mengerti tentang kelebihan, kekurangan, dan bakatnya. Sehingga dia lebih mampu mengendalikan emosi serta menata hidup saya ke depan agar mampu mencapai impiannya. Saat memulai menulis Caryn masih remaja dan bertepatan dengan itu keluarganya sedang mengalamimasalah besar yaitu perceraian. Namun dia bertindak tepat, dia hanya menulis dan menulis perasaannya. Dengan demikian dia tahu apa yang harus diperbuatnya dan bagaimana dia harus bersikap mengahdapi kemelut. Akhirnya dia pun sukses melalui masalah itu dan berjuang menjadi penulis seperti sekarang.
Menulis juga membantu menumbuhkan percaya diri dan meninggkatkan kebanggaan terhadap diri sendiri. Sebelumnya saya tekankan bahwa menulis tidak membutuhkan otak yang cerdas. Menulis hanya membutuhkan kerajinan berlatih dan kesabaran. Pada awalnya semua dilandasi rasa ingin mencoba dan menjadi diri sendiri meski tulisan kita apa adanya. Demikian ternyata sangat bermanfaat bagi perkembangan mental seseorang. Kalian ingin bukti ? Sekarang coba ambilah pena dan selembar kertas lalu ceritakan perjalanan hidup anda dan semua yang telah anda raih. Awalnya kita pasti merasa menjadi orang yang biasa saja tapi setelah membaca tulisan kita sendiri kita akan sadar bahwa ada bagian dari diri kita yang mampu di banggakan. Tentunya kita tak perlu minder lagi dan kita harus lebih percaya diri menjalani hidup kita sekarang.
Sessudah mengikuti arahan saya kalian pasti berfikir bahwa mungkin saja ini hanya kebetulan tetapi seorang penulis hebat lainnya beranggapan seperti saya. Dia adalah Reni Erina, redaktur majalah remaja Story. Pada salah satu tulisannya di majalah Story edisi 22/Th.II/Mei 2011-Juni 2011 yang berjudul “Bayar Kecewa Lewat Tulisan” dia berpendapat dengan membaca tulisan kita sendiri mampu meningkatkan kepercayaan diri kita. menulis. Jadi buat apa anda ragu untuk menulis ?
Menulis merupakan cara bagaimana kita bisa mendengar pendapat kita sendiri. Menulis adalah kegiatan paling bebas karena tidak ada batasan kita menulis sebatas tidak mengganggu orang lain. Jadi menulis merupakan solusi tepat untuk kita yang ingin mengungkapkan pendapatnya. Bahkan mungkin saja kita dapat menemukan pendapat yang unik dari dalam diri kita. Kemudian pendapat tersebut dapat membuat kita lebih cerdas dalam memandang suatu masalah yang kita hadapi. Pada akhirnya kita mampu mengatasi masalah tersebut sendiri tanpa bantuan orang lain.
Ada juga pendapat bahwa menulis adalah cara untuk berkontribusi terhadap dunia. Sebab kita bisa menuliskan segala pengetahuan yang kita terima dan mempostingnya pada blog ataupun situs pribadi kita. Kita juga bisa menulis kemudian membagi info dan berita kepada orang lain di seluruh dunia dengan cara mengirimnya lewat surat atau email. Dengan demikian kita menjadi manusia yang lebih bermanfaat dengan sekedar menulis beberapa paragraf saja.
Menulis mampu melatih kita untuk berpikir lebih kritis. Apabila sudah terbiasa menulis kita akan terlatih menfokuskan pikiran terhadap sesuatu yang kita tulis. Sehingga tanpa sadar kita berpikir jauh lebih mendalam dan cermat terhadap objek yang akan kita tulis. Bahkan terkadang kita mampu menjawab terhadap pertanyaan yang diajukan orang lain dan kita juga terpancing untuk membuat pertanyaan baru. Misalnya saja saya sedang menulis tentang perpustakaan pasti saya akan dapat menjawab pertanyaan teman saya tentang perpustakaan. Kemudian saya harus menciptakan pertanyaan baru tentang perpustakaan agar tulisan saya tentang perpustakaan menjadi menarik.
Menulis adalah salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas. Kreativitas adalah kompetensi dalam diri kita yang mampu kita kembangkan.Apabila banyak orang pintar di negeri ini. Akan tetapi tidak banyak orang kreatif yang hidup di negeri ini. Sebab umumnya Negara kita hanya terpacu pada bagaimana membuat anak bangsa ini cerdas. Padahal cerdas saja tidak cukup untuk menjadi orang yang sukses. Faktanya banyak sarjana yang menjadi tuna karya meski kecerdasan mereka tidak diragukan lagi. Di sisi lain banyak wiraswasta yang sukses dengan usaha mereka padahal mereka hanya bermodal nekat dan sedikit kreativitas. Lalu apa hubungannya menulis dengan kretivitas ? Tentu saja ada hubungan yang sangat erat disana. Seorang yang terbisa menulis akan selalu kritis terhadap segala kondisi yang ada di hadapannya. Dia juga harus berpikir beda dari orang lain agar menghasilkan tulisan yang benar – benar layak dibaca. Dengan kebiasaan itulah seorang penulis dilatih berpikir lebih kreatif dan pandai menyiasati suatu masalah.
Menulis itu juga menumbuhkan sikap mandiri tentunya dari berbagai aspek. Mulai dari kemandirian dalam keuangan karena apabila kita sering menulis dan tulisan kita dimuat di media pasti akan mendapat imbalan. Sampai pada aspek kemandirian mental. Seperti ketika ada masalah yang menimpa kita maka kita mampu melampiaskan kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan berbagai perasaan yang menyedihkan lainnya lewat menulis. Lalu tidak sekedar melampiaskan emosi sesaat kita juga mampu menyembuhkan diri dari masalah yang membelenggu karena saat kita menulis otak kita juga terpacu untuk berpikir dan mengidentifikasi masalah dengan lebih cermat. Alhasil kita mampu menyelesaikan masalah tersebut sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.
Selain itu menulis akan membuat kita lebih hidup. Mengapa ? Karena kita mampu menemukan impianmu melalui menulis selain itu kita mendapatkan kesenangan mampu menciptakan suatu karya. Saya teringat kata-kata penulis besar Amerika, Caryn Mirriam Golgberg yang berkata menulis merupakan proses kreatif dengan kata lain dapat membantumu mencapai tempat terdalam saat kamu ketakutan tersembunyi dan mimpi-mimpimu menari.
Manfaat terakhir menulis adalah menghasilkan uang. Patut kita akui bahwa kita adalah manusia yang juga makhluk ekonomi. Pasti langkah kita tidak jauh dari perhitungan ekonomi. Pendapat yang beredar dalam masyarakat adalah pekerjaan penulis itu tidak menjanjikan. Akan tetapi mari kita lihat faktanya. Penulis besar dari Solo, Donatus A.Nugroho dalam bukunya 24 Jam Jagoan Nulis Cerpen dengan jelas menerangkan bahwa dia rela melepas jabatannya menjadi pegawai negeri dan memilih menjadi penulis. Menurut penulis yang berulangkali mendapat penghargaan ini menulis itu sangat menyenangkan, denga waktu singkat kita mampu mendapatkan uang yang banyak. Bahkan jika dihitung gaji seorang pegawai negeri kelas menengah mampu kita hasilkan dengan beberapa buah cerpen. Dasyat bukan?
Oleh karena itu kita harus rajin menulis untuk mengungkapkan ide kita bentuknya pun bebas boleh lewat artikel, cerpen, atau esai. Semua tulisan itu akan sangat membatu kita menjadi lebih dewasa dalam kehidupan. Kemudian apabila tulisan kita diterima masyarakat hasil dari tulisan kita akan mengahntar kita menjadi dewasa dalam segi kemandirian materi.
Begitu banyaknya manfaat yang kita dapatkan jika kita mau mencoba dan belajar menulis dan itulah yang membuat menulis menjadi kegiatan yang ajaib. Kita hanya perlu merangkai huruf dan merangkai kata untuk mendapatkan banyak sekali manfaat menulis. Oleh karena itu jangan buang waktu, ayo bergegas kita menulis! Jangan tunggu sampai ide menulis datang tapi menulislah untuk mendatangkan ide baru. Selamat menulis !